Dalam hal ini para peneliti meramal menggunakan suhu rata-rata bumi yang menurut mereka telah berubah. Mereka juga meramalkan bahwa setiap perubahan 1 derajat akan menimbulkan sebuah dampak bencana di muka bumi.
Post ini mencoba memberikan wawasan dan membuka mata pada para masyarakat dunia tentang pentingnya menjaga lingkungan bumi ini karena tanpa disadari, sebuah bencana menunggu untuk hadir dimuka bumi jika kita tidak menjaga bumi ini.
Berikut adalah hasil penelitian para ahli lingkungan yang diangkat dalam topik tersebut :
(Urutan nomor menunjukkan besar perubahan suhu)
- Badai Katrina menyerang pesisir Brazil pada 2004. Sangat dimungkinkan bahwa banyak badai yang akan timbul di Samudra Atlantik Selatan jika temperatur laut terus meningkat. Hutan hujan tropis di Queensland menyimpan berbagai spesies yang tidak dapat ditemukan dimana pun. Beberapa spesies hanya bisa hidup di ketinggian tertentu. Saat suhu memanas, beberapa spesies ini dapat kehilangan sebagian besar dari habitat aslinya. Jika curah hujan tetap tinggi, hutan hujan tidak akan hilang tetapi wilayah tersebut bisa kehilangan keanekaragaman hayatinya.
- Gletser di pegunungan Himalaya dimungkinkan untuk mencair, hal ini dapat mengakibatkan banjir lumpur di Nepal. Selatan Cina mungkin juga terkena banjir, tetapi bagian selatan Cina dapt mengalami kekeringan dan mereka harus menunggu lama untuk hujan di musim panas. Musim panas di Eropa bisa meningkatkan temperatur seperti yang sering dijumpai di utara Afrika.
- Karena bergantung pada mata air yang berasal dari gletser yang mungkin akan surut, sungai Indus mungkin akan hilang. Tanpa salju yang memadai, lelehan salju dapat berkurang dan tidak memasok sungai Colorado lagi. Kuantitas air pada sungai tersebut bisa berkurang dan menyebabkan tanah menjadi kering. Jika ketinggian air laut meningkat dan badai menerjang Manhattan, badai tersebut dapat menenggelamkan sebagaian kota. Banjir mungkin akan sering muncul dan zona banjir setinggi 3 meter akan terjadi setiap lima tahun. Di Antartika, 80% es dapat hilang. Lautan yang kehilangan es ini dapat merubah pola cuaca di Amerika Utara, membawa banyak hujan di Alaska dan Kanada, serta kekeringan di pesisir barat.
- Jika ketinggian air laut dunia meningkat, kota diseluruh dunia mungkin harus bertahan untuk tetap bisa "mengapung" seperti : Alexandria, Bangladesh, Boston, Mumbai, London, Miami, dan Venesia. Saat suhu rata-rata meningkat, kekeringan menyebabkan suplai air untuk irigasi berkurang. Yang akan menyebabkan berkurangnya hasil pertanian, salah satu studi memperkirakan penurunan sebesar 40% selama abad ke 21.
- Menghangatnya lautan dapat menyebabkan methane hydrate di dasar lautan menjadi tidak stabil dan melepaskan gas, merubah lautan menjadi beracun dan tidak mampu mendukung kehidupan yang bernafas dengan oksigen di dasar laut. Saat gas tersebut meledak, dapat menimbulkan longsoran bawah laut yang dapat menyebabkan tsunami. Dapat menyebabkan meluasnya gurun di dunia, wilayah yang kekurangan air akan menghadapi kondisi gersang.
- Seperti yang terjadi pada masa Cretaceous, lonjakan pemanas lapisan paling atas dari lautan dapat kehilangan oksigen dan membunuh kehidupan di laut. Menciptakan gas hydrogen-sulfide yang berasal dari kehidupan laut yang mati dapat menyebabkan beracunnya laut dan area pesisir. Dengan meningginya air laut dan sumber daya yang sulit, mudah dibayangkan bahwa populasi padat di beberapa kota didunia akan berjuang untuk bertahan hidup.
Demikian sebagian perubahan yang bisa diakibatkan oleh berubahnya suhu rata-rata bumi. Ini hanya prediksi dari para ahli, jika kita tidak menginginkan hal ini terjadi, mari kita rubah pola hidup kita menjadi lebih menghargai alam agar alam juga menghargai kita.
Isi post ini dapat dilihat langsung dari sumbernya melalui link dibawah. Jika terjadi kesalahan, penulis mohon maaf. Terima Kasih.
http://channel.nationalgeographic.com/episode/six-degrees-could-change-the-world-3188/Overview#tab-Overview
No comments:
Post a Comment